Menejemen sekolah
Nur Hajiati Arafah
Menejemen sekolah 
1.      
Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah
Menejemen sekolah juga merupakan pendekatan
politik untuk mengelola kembali Sekolah agar bisa mendapati kekuasaan kepala
sekolah serta meningkatkan partisipasi perbaikan kinerja sekolah yang mencakup
guru, siswa, kepala sekolah dan mengingkatkan partisipasi masyarakat. 
Menejemen sekolah adalah penataan pendidikan
yang dimana akan diberikan keleluasaan penuh kepada kepala sekolah terhadap
kesiapan staf-staf yang ada disekolah yang dimana memanfaatkan sumber dan
fasilitas yang ada di sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan bagi siswa
serta memiliki akuntabilitas terhadap tindakan tersebut. 
Menurut Musfiqon (2015:41) menyampaikan
bahwa Pendekatan pembelajaran secara baik perlu dikembangkan dalam dunia
pendidikan. Sebagimana dalam UU No 20 Tahun 2003 menerangkan “Pendidikan
nasional adalah pendidikan yang didasarkan pada Pancasila UUD 45 yang berakar
dari nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
zaman. Nurdyansyah (2016:929),  Pendidikan nasional harus berdasarkan pada
pancasila yang bersumber dari agama, kebudayaan, serta tanggap kepada tuntutan
zaman. 
Sebagaimana yang dijelaskan oleh James Jr.
(2007;14) yang memaparkan bahwa manajemen sekolah adalah proses pemberdayaan
Sumber Daya Manusia bagi penyelenggara sekolah secara efektif. Tujuan pendidikan
yang efektif dan efisien adalah tujuan yang bersifat jelas, mengunakan
bahasa-bahasa operasional agar mudah dipahami, penyusunan program harus
menyeluruh dan saling bersinergi dengan program yang lain sehingga saling
memberi manfaat yang positif. Manajemen akan dikatakan bagus apabila manajemen
tersebut sejalan dengan konsep dan program yang telah direncanakan hingga
mencapai keberhasilan lebih dari 95%. Oleh sebab itu para pimpinan sekolah yang
menjabat sebagai manajer di lingkungan maupun unit masing-masing perlu
mengusahakan manajemen dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah
disepakati bersama. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen atau pengelolaan
merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan
secara keseluruhan. 
Agar Manajemen Sekolah bermutu merupakan
salah satu model pengelolaan yang memberikan otonomi kepada madrasah atau kepala
sekolah untuk pengambilan Pengambilan Kebijakan partisipatif secara langsung
sesuai dengan standar pelayanan mutu yang ditetapkan oleh pemerintah pusat,
Provinsi, Kabupaten dan Kota. Manajemen Sekolah agar Bermutu merupakan
paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah
(pelibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Menurut
Edmond yang dikutip Suryosubroto menjelaskan bahwa Manajemen Sekolah Bermutu
merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan saat ini yang lebih
menekankan kepada kretifitas dan kemandirian sekolah. Nurcholis mengatakan
Manajemen Sekolah bermutu adalah bentuk alternatif sekolah sebagai hasil dari
desentralisasi pendidikan. 
2.      
Konsep Manajemen Sekolah bermutu
Pada konsep Manajemen Sekolah bermutu, manajemen hubungan sekolah dengan orang tua wali murid diharapkan berjalan dengan selaras dan beriringan. Hubungan yang harmonis membuat masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memajukan sekolah. Penciptaan hubungan tersebut akan memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat dan stakeholder. Gambaran yang jelas dapat diinformasikan kepada masyarakat umum melalui laporan kepada orang tua wali murid, kunjungan ke sekolah, kunjungan ke rumah murid, penjelasan dari staf sekolah, dan laporan tahunan sekolah.
fungsi pokoknya, istilah manajemen dan
administrasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu:
1. merencanakan(planning),
2. mengorganisasikan (organizing),
3. mengarahkan (directing),
4. mengkoordinasikan (coordinating),
5. mengawasi (controlling),
6. dan mengevaluasi (evaluation).
Tujuan Manajemen Sekolah Bermutu secara
umum, sebagaimana berikut:
a. Mutu pendidikan yang berkualitas yaitu
melalui kemandirian sekolah dan inisiatif sekolah dalam megelola dan
memberdayakan sumber daya yang ada.
b. Sinergitas warga sekolah dan masyarakat
yang baik dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan Kebijakan bersama.
c. Meningkatkan tanggung jawab sekolah
kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya.
d. kompetisi mutu anatr sekolah yang sehat
untuk barometer mutu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan saat ini.
Fungsi menejemen sekolah yaitu memberikan kebebasan dan kekuasaan yang besar pada sekolah, disertai seperangkat tanggung jawab. pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi Manajemen Sekolah sesuai dengan kondisi setempat, sekolah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas.
Keleluasaan dalam mengelola sumber daya dan dalam menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah.
Manajemen Sekolah menekankan keterlibatan
maksimal ke berbagai pihak, seperti pada sekolah-sekolah swasta, sehingga
menjamin partisipasi staf, orang tua, peserta didik, dan masyarakat yang lebih
luas dalam merumuskan keputusan tentang pendidikan. 
empat prinsip, yaitu prinsip ekuifinalitas,
prinsip desentralisasi, prinsip sistem pengelolaan mandiri, dan prinsip
inisiatif sumber daya manusia. 
mengembangkan sekolah perlu adanya Teori dan konsep yang matang dan terencana untuk digunakan dalam mengelola sekolah. Pengembangan tersebut didasarkan pada empat prinsip, yaitu:
1.      
Equifinality
Prinsip ini berdasarkan teori modern yang berasumsi bahwa terdapat
beberapa metode yang berbeda dalam pencapaian tujuan. Manajemen sekolah bermutu
lebis menekankan fleksibilitas. Untuk itu sekolah wajib mandiri dan mengelola seluruh
aktifitasnya bersama warga sekolah menurut kondisi mereka masing-masing. Karena
rumitnya job deskription sekolah saat ini dan adanya perbedaan yang signifikan
antara sekolah satu dengan yang lainnya, contoh konkritnya adalah perbedaan
input peserta didik, sarana prasarana dan situasi akademik sekolah, sekolah
tidak dapat dijalankan dengan struktur yang sama di seluruh kota, provinsi,
apalagi Negara. 
2.      
Decentralization
Desentralisasi adalah gejala yang penting dalam reformasi manajemen
sekolah modern. Prinsip desentralisasi ini konsisten dengan prinsip
ekuifinaltias. Prinsip desentralisasi dilKitasi oleh teori dasar bahwa
pengelolaan sekolah dan aktivitas pengajaran tak dapat dielakkan dari kesultian
dan permasalahan. Pendidikan adalah masalah yang rumit dan kompleks sehingga
memerlukan desentralisasi dalam pelaksanaannya. 
3.      
Self-Management System
Manajemen sekolah bermutu perlu mencapai tujuan-tujuan berdasarkan
kebijakan yang telah ditetapkan, tetapi terdapat berbagai metode-metode yang
berbeda dalam mencapainya. Manajemen sekolah yang bermutu harus menyadari bahwa
pentingnya mempersilahkan sekolah menjadi sistem pengelolaan secara mandiri di
bawah kebijakannya sendiri. Sekolah memiliki otonomi tertentu untuk
mengembangkan tujuan pengajaran strategi manajemen, distribusi sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya, memecahkan masalah, dan mencapai tujuan
berdasarkan kondisi mereka masing-masing sesuai dengan SDM dan kemampuannya.
Karena sekolah dikelola secara mandiri maka sekolah lebih memiliki inisiatif
dan tanggung jawab sendiri. 
4.      
Human Initiative
Perspektif sumber daya manusia menekankan bahwa orang adalah sumber daya
berharga di dalam organisasi sehingga poin utama manajeman adalah mengembangkan
sumber daya manusia di adalam sekolah untuk berinisitatif. Berdasarkan
perspektif ini maka Manajemen Sekolah bertujuan untuk membangun lingkungan yang
sesuai untuk warga sekolah agar dapat bekerja dengan baik dan mengembangkan
potensinya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan dapat diukur dari
perkembangan aspek sumber daya manusianya.
Perubahan pola manajemen dari pendekatan
sentralisasi ke desentralisasi bukan urusan struktural semata, melainkan yang
lebih utama adalah berkaitan dengan masalah mental aparat pelaksana.  deskripsi pekerjaan itu merupakan acuan utama
bagi pengemban tugas pada unit struktur untuk menjalankan tugas pokok dan
fungsinya.  karakteristik baru ditemukan
pada era reformasi pendidikan “generasi keempat”. Menurut Bailey yang dikutip
oleh Sudarwan Danim, berdasarkan gerakan reformasi “generasi keempat” ini
tersimpullah kerakateristik ideal manajemen berbasis sekolah dan karakteristik
ideal sekolah untuk abad ke-21, yaitu adanya keragaman pola pengajian guru,
otonomi menejemen sekolah, pemberdayaan guru secara optimal, pengelolaan
sekolah secara partisipatif, Sistem yang Didesentralisasikan, Sekolah dengan
Pilihan atau Otonomi Sekolah dalam Menentukan Aneka Pilihan, Hubungan Kemitraan
antara Dunia Bisnis dan Dunia Pendidikan, Akses Terbuka bagi Sekolah untuk
Tumbuh Relatif Mandiri, “Pemasaran” Sekolah secara Kompetitif. 
Makna organisasi menejemen sekolah
Pengorganisasian, peneliti beranggapan bahwa sebuah lembaga baik formal maupun non formal sangat tergantung pada pengorganisasian yang dibangun. Lembaga akan berjalan lancer sesuai tujuan yang dicanangkan tentunya diawali dengan pengorganisasian yang teratur pula. Sebaliknya pengorganisasian yang ala kadarnya juga berdampak sangat siknifikan terhadap kinerja sebuah organisasi.
Partisipasi dalam berkepentingan kemungkinan dapat melahirkan kebijakan serta keputusan yang baik, maka perlu adanya komunikasi intensif keterbukaan antara pihak-pihak yang berkepentingan seperti komite sekolah, dinas pendidikan, orang tua peserta didik, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, serta guru-guru yang ada. Wadah seperti komite sekolah perlu diakomodasika dalam berbagai kepentingan agar dapat meningkatkan kinerja sekolah seperti direfleksikan pada rumusan visi, misi, tujuan serta program-program sekolah. tugas kepala sekolah adalah memastikan bahwa sarana dan prasarana sekolah dapat digunakan dengan baik dalam rangka menunjang pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat, penyusunan rencana kerja sekolah, pelaksanaan pembelajaran dan pelaporan kinerja sekolahMenejemen sekolah akan bergantung pada bagaimana cara mereka menghadapi masalah yang berkembang dan mengambil keputusan, partisipasi juga harus menunjukan adanya proses pengambilan yang berdasarkan komitmen sekolah, adanya pemahaman tentang proses penyelenggaraan pendidikan yang partisipasif dan sebagainya. Pendapat ahli mengenai manajemen , menurut peneliti sangatlah beralasan, Ini dikarenakan pengejawantahan manajemen mengandung makna yang luas dalam pengelolaan sebuah organisasi Ini tertian dalam tugas = tugas seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah.
Manajemen Sekolah tentu hanya merupakan salah
satu pendekatan reformasi manajemen persekolahan. Diluar itu perlu reformasi
dibidang teknologi administrasi, kurikulum, sikap mental pengelola dan pelaksana
tugas-tugas akademik, serta mental masyarakat untuk mendukung operasi sekolah
dan pendidikan anaknya. Implementasi Manajemen Sekolah akan berjalan baik jika
komunitas sekolah mampu menciptakan suasana yang menyenangkan, Manajemen
sekolah bukan merupakan terminologi baru dalam dunia akademik kependidikan. 
Komentar
Posting Komentar