Karakteristik peserta didik
Nur Hajiati Arafah
11901268
Karakteristik peserta didik
Karakteristik berasal dari kata karakter dengan arti
tabiat/watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif
tetap. Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepada
karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara
teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah di perhatikan. Menurut
Hamzah. B. Uno (2007) Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas
perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya
belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki. Siswa atau anak
didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok
orang yang menjalankan pendidikan.
Dalam kegiatan belajar, siswa diharapkan mencapai tujuan
pembelajaran tertentu yang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Sesuai
orientasi baru pendidikan, siswa menjadi pusat terjadinya proses belajar
mengajar (student center), maka standar keberhasilan proses belajar mengajar itu
bergantung kepada tingkat pencapaian pengetahuan, keterampilan dan afeksi oleh siswa.
Oleh karenanya guru sebagai pendesain pembelajaran sudah seharusnya mempertimbangkan
karakteristik siswa baik sebagai individu maupun kelompok.
Setiap satuan kelas memiliki karakteristik yang berbeda, Kenyataan
lain yang juga harus dihadapi guru adalah meski mereka menghadapi kelompok
kelas dengan umur yang relatif sama tetapi guru tidak bisa memperlakukan sama
terhadap perbedaan karakteristik siswa. Setiap satuan kelas itu berbeda dalam
hal motivasi belajar, kemampuan belajar, taraf pengetahuan, latar belakang, dan
sosial ekonomi.
Smaldino dkk, mengemukakan empat faktor penting yang harus
diperhatikan dalam menganalisis karakter siswa:
(1) Karakteristik umum;
(2) kompetensi atau kemampuan awal;
(3) gaya belajar;
(4) motivasi.
Karakteristik siswa merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh
masing-masing siswa baik sebagai individu atau kelompok sebagai pertimbangan
dalam proses pengorganisasian pembelajaran. Winkel mengaitkan karakteristik
siswa dengan penyebutan keadaan awal, dimana keadaan awal itu bukan hanya
meliputi kenyataan pada masing-masing siswa melainkan pula kenyataan pada
masing-masing guru.
Cruickshank beberapa karakteristik umum siswa yang perlu
mendapatkan perhatian dalam mendesain proses atau aktivitas pembelajaran,
yaitu:
(1) kondisi sosial ekonomi,
(2) faktor budaya,
(3) jenis kelamin,
(4) partumbuhan,
(5) gaya belajar dan
(6) kemampuan belajar
Semua karakteristik yang bersifat umum perlu dipertimbangkan
dalam menciptakan proses belajar yang dapat membantu individu mencapai
kemampuan yang optimal. Analisis karakteristik awal siswa merupakan salah satu
upaya yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang; tuntutan, bakat,
minat, kebutuhan dan kepentingan siswa, berkaitan dengan suatu program
pembelajaran tertentu. Tahapan ini dipandang begitu perlu mengingat banyak
pertimbangan seperti; siswa, perkembangan sosial, budaya, ekonomi, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta kepentingan program pendidikan/pembelajaran
tertentu yang akan diikuti siswa. Penelitian tentang karakteristik siswa
sebagai pijakan pembelajaran telah banyak dilakukan. Suhardjono (1990)
menemukan bahwa perbedaan karakteristik siswa dan pengorganisasian materi
pembelajaran berpengaruh terhadap perolehan dan retensi belajar Karakteristik
siswa adalah bagian-bagian pengalaman siswa yang berpengaruh pada keefektifan
proses belajar (Seels dan Richey, 1994). Penelitian tentang karakteristik siswa
bertujuan untuk mendeskripsikan bagian-bagian kepribadian siswa yang perlu
diperhatikan untuk kepentingan rancangan pembelajaran. Ardhana (1999) lebih jelas
mengatakan bahwa karakteristik siswa adalah salah satu variabel dalam domain
desain pembelajaran yang biasanya didefinisikan sebagai latar belakang
pengalaman yang dimiliki oleh siswa termasuk aspek-aspek lain yang ada pada
diri mereka seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran, dan
ciri-ciri jasmani serta emosional siswa, yang memberikan dampak terhadap
keefektifan belajar.
Karakteristik siswa adalah bagianbagian pengalaman siswa
yang berpengaruh pada keefektifan proses belajar (Seels dan Richey, 1994).
Penelitian tentang karakteristik siswa bertujuan untuk mendeskripsikan bagian-bagian
kepribadian siswa yang perlu diperhati-kan untuk kepentingan rancangan pembelajaran.
Ardhana (1999) lebih jelas mengatakan bahwa karakteristik siswa adalah salah
satu variabel dalam domain desain pembelajaran yang biasanya didefinisikan sebagai
latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh siswa termasuk aspek-aspek lain
yang ada pada diri mereka seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap
pembelajaran, dan ciri-ciri jasmani serta emosional siswa, yang memberikan
dampak terhadap keefektifan belajar.
Adopsi teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran oleh
perancang pembelajaran di Indonesia sering kali menemui kegagalan. Hal ini
dimungkinkan oleh dasar pijakan yang berbeda atau variabel kondisional yang
berbeda dengan kondisi tempat pembelajaran dilakukan. Variabel yang berhubungan
dengan karakteristik siswa dan budayanya penting dijadikan pijakan pengembangan
program pembelajaran di Indonesia.
Guru dalam proses perencanaan pembelajaran perlu memahami
tentang karakteristik dan kemampuan awal peserta didik. Analisis kemampuan awal
peserta didik merupakan kegiatan
mengidentifikasi peserta didik dari segi kebutuhan dan
karakteristik
untuk menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan
perilaku atau
tujuan dan materi. Karakteristik peserta didik didefinisikan
sebagai
ciri dari kualitas perorangan peserta didik yang ada pada
umumnya
meliputi antara lain kemampuan akademik, usia dan tingkat
kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman,
ketrampilan, psikomotorik, kemampuan kerjasama, serta kemampuan
sosial (Atwi Suparman, 2001: 123). terdapat
juga karakteristik khusus yang disebut dengan non
konvesional yang
meliputi kelompok minoritas (suku), cacat, serta tingkat
kedewasaan.
Hal ini berpengaruh pada penggunaan bahasa, penghargaan atau
pengakuan, perlakuan khusus, dan metode strategi dalam
proses
pengajaran.
Ada dua karakteristik kemampuan awal peserta didik yang
perlu dipahami oleh guru yakni:
1)
Latarbelakang akademik
a.
Jumlah peserta didik Guru perlu mengetahui
beberapa jumlah peserta didik yang akan diajar untuk mengetahui apakah mengajar
pada kelas kecil atau kelas besar.
b.
Latar belakang peserta didik Pemahaman guru
terhadap latar belakang peserta didik seperti latar belakang keluarga, ekonomi,
tingkat hobi dan lain sebagainya juga berpengaruh terhadap proses perumusan
perencaan sistem pembelajaran.
c.
Indeks prestasi peserta didik juga menjadi
penting untuk diketahui oleh guru, agar materi yangd diberikan sesuai dengan
kemampuan: Dapat disesuaikan dengan tingkat prestasi yang mereka miliki.
d.
Tingkat intelegensi Memahami tingkat intelegensi
peserta didik juga dapat mengukur dan memprediksi Tingkat kemampuan mereka
dalam menerima materi
pelajaran.
e.
Keterampilan membaca Salah satu kecakapan yang
harus dimiliki oleh peserta
didik dalam belajar adalah ketrampilan membaca. Ketrampilan membaca
adalah menyangkut tentang kemampuan peserta didik dalam menyimpulkan secara
tepat
dan akurat tentang bahan bacaan yang mereka bacaFaktor-faktor sosial.
f.
Nilai ujian Nilai ujian Juga dapat dijadikan
sebagai pedoman untuk
memahami karakteristik awal peserta didik.
g.
Kebiasaan belajar/ gaya belajar Aspek lain yang
perlu diperhatikan oleh guru dalam
proses pembelajaran adalah memahami gaya belajar peserta didik atau
disebut juga dengan learning style. Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang
lebih disukai oleh peserta didik.
h.
Minat belajar juga dapat dijadikan sebagai tolak
ukur dalam memahami karakteristik peserta didik. Hal ini dilakukan agar guru
dapat memprediksi atau melihat tingkat
antusias peserta didik terhadap pembelajaran yang disampaikan.
i.
Harapan atau keinginan peserta didik terhadap
mata pelajaran yang akan diberikan juga bisa dijadikan sebagai patokan guru
dalam memahami karakteristik peserta didik.
j.
Lapangan kerja yang diinginkan, Hal ini yang
dapat dilakukan dengan pengisian angket.
2)
Faktor-faktor sosial
a.
Usia
Faktor usia dapat dijadikan patokan dalam memahami karakteristik peserta didik. Memahami usia peserta didik akan berpengaruh terhadap pemilihan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan. Pendekatan belajar yang digunakan terhadap usia kanak-kanak tertentu saja berbeda dengan pendekatan belajar yang digunakan terhadap anak remaja atau dewasa.
a.
Kematangan (maturity)
Kematangan juga dapat diartikan sebagai patokan dalam memahami
karakteristik peserta didik, dimana kematangan secara psikologis juga menjadi pertimbangan
guru dalam menentukan berbagai macam pendekatan belajar
yang sesuai dengan tingkat usia atau kesiapan peserta didik.
b.
Rentangan perhatian (attention span)
Rentang perhatian peserta didik adalah jumlah waktu normal peserta didik
dapat berkonsentrasi dalam mendengarkan uraian pembelajaran. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Polio tahun 1984 terhadap mahasiswa menunjukkan
bahwa mereka dapat berkonsentrasi penuh sekitar 60 % dari jumlah waktu yang ada
(Hisyam Zaini, 2002: 116).
c.
Bakat- bakat istimewa
Sebagaimana dipahami bahwa setiap peserta didik memiliki berbagai macam
potensi yang berbeda satu sama .
d.
Hubungan dengan sesama peserta didik
Berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan, bahwa interaksi antara guru
dan peserta didik, peserta didik dengan yang lainnya tidak lagi menjadi
hubungan secara sepihak tetapi lebih jauh merupakan hubungan emosional dan
simpatik atau
interaktif lewat proses belajar mengajar.
e.
Keadaan sosial ekonomi
Pemahaman
guru terhadap keadaan sosial ekonomi para peserta didik juga dapat membantu
guru dalam menentukan pendekatan dan sumber belajar. Secara kasat mata, dapat
diperhatikan bahwa sebagian besar peserta didik mengalami kendala dalam
memenuhi kebutuhan sumber belajar, sebagai akibat dari rendahnya ekonomi dalam
keluarga.
Langkah-langkah menganalisis kemampuan awal peserta didik
a.
Melakukan pengamatan atau observasi kepada
peserta secara perorangan.
b.
Tabulasi karakteristik perorangan peserta didik.
Hasil pengemasan yang dilakukan pada langkah pertama ditabulasi untuk
mendapatkan klasifikasi dan rinciannya.
c.
Pembuatan daftar strategi karakteristik peserta
didik.
Untuk melakukan proses perencanaan pembelajaran perlu
memahami tentang karakteristik dan kemampuan awal peserta didik. Pemahaman guru
terhadap jumlah peserta didik akan mempengaruhi persiapan guru dalam menentukan
materi, metode, media, waktu yang dibutuhkan, dan evaluasi pembelajaran yang
dilaksanakan. Untuk mengetahui jumlah peserta didik maka guru dapat
berkoordinasi dengan bagian akademik. Pemahaman guru terhadap latar belakang
peserta didik seperti latar belakang keluarga, ekonomi, tingkat hobi dan lain
sebagainya juga berpengaruh terhadap proses perumusan perencaan sistem pembelajaran.
Untuk memperoleh data tentang latar belakang peserta didik dapat diperoleh
melalui pengisian biodata oleh peserta didik.Aspek lain yang perlu diperhatikan
oleh guru dalam proses pembelajaran adalah memahami gaya belajar peserta didik,
Dalam proses pembelajaran, banyak para peserta didik yang mengikuti belajar
pada mata pelajaran tertentu, diajar dengan menggunakan strategi yang sama,
akan tetapi mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda-beda.
memikirkan informasi tersebut. Keanekaragaman gaya belajar
peserta didik perlu diketahui oleh para guru pada awal belajar. Sehingga guru
memiliki dasar dalam menentukan pendekatan dan media pembelajaran sangat
ditentukan oleh kesesuaian antara pendekatan pembelajaran berdasarkan tingkat
perkembangan psikologis dengan gaya belajar yang disukai oleh para peserta
didik.
Komentar
Posting Komentar