Strategi pembelajaran
Nur Hajiati Arafah
11901268
Strategi pembelajaran
Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai ‘siasat’,
‘kiat’, ‘trik’, atau ‘cara’. Sedang secara umum strategi mempunyai pengertian
suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa
diartikan sebagaipola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan, Didalam
dunia pendidikan strategi diartikan sebagai “a plan, method, or series of
activities designed to achieves a particular education goal”. Jadi strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Wina Sanjaya istilah strategi, sebagaimana banyak
istilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu
sama. Di dalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum aktivitas
guru-peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan kata
pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar, aktivitas
belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara
mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru Jadi, istilah pembelajaran adalah ringkasan
dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses belajar mengajar
(PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM), Menurut undang-undang ini
pembelajaran diartikan sebagai pola interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik, dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Namun dalam implementasinya, sering kali kata pembelajaran
ini diidentikkan dengan kata mengajar, Pembelajaran yang diidentikkan dengan
kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar”, yang berarti petunjuk yang
diberikan kepada orang supaya diketahui. Kata pembelajaran yang semula diambil
dari kata “ajar” ditambah awalan ”pe” dan akhiran “an” menjadi kata
“pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar, atau
mengajarkan sehingga anak didik mau belajar, jadi pembelajaran merupakan proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik atau guru dan peserta didik atau
siswa dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu yaitu agar anak memperoleh
baik ilmu pengetahuan, kemahiran atau keterampilan serta sikap atau tabiat yang
baik.
Strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam
peperangan seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat dalam berperang, seperti
dalam angkatan darat atau angkatan laut. Secara umum, strategi merupakan suatu
teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1989),
strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai. Menurut O’Malley
dan Chamot (1990), strategi adlah seperangkat alat yang melibatkan individu
secara langsung untuk mengembangkan bahasa kedua atau bahasa asing. Strategi
sering dihubungkan dengan prestasi bahasa dan kecakapan dalam menggunakan
bahasa.
Untuk memahami makna strategi secara lebih dalam, biasanya
dikaitkan dengan istilah pendekatan dan metode, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995)
Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati, Pendekatan merupakan
sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi. Metode
adalah rencana keseluruhan bagi penyajian bahan bahasa secara rapi dan tertib sifat
sebuah metode adalah prosedural.
Strategi Keterampilan Berbahasa Bahasa dipergunakan
sebagaian besar pada aktivitas manusia. Semakin tinggi tingkat penguasaan
bahasa seseorang, semakin baik pula penggunaan bahasa dalam berkomunikasi Penggunaan berbagai teknik dan metode yang
inovatif dapat menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif. Melalui proses
pembelajaran yang dinamis, diharapkan akan tercipta suatu bentuk komunikasi
lisan yang terpola melalui keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis.
1.
Strategi Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak adalah satu bentuk
keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, Keterampilan menyimak pada
tahapan lebih tinggi mampu menginformasikan kembali pemahamannya malalui
keterampilan berbicara maupun menulis.
Strategi pembelajaran menyimak sebagai
berikut:
a.
Pemberian informasi tertentu, dalam hal ini
peserta didik mendengarkan sebuah informasi, dan melihat demonstrasi serta
mencatat.
b.
Interaksi, dalam hal ini peserta didik diberikan
contoh lalu mencontohkan dan mengulangi secara lebih kreatif beserta tanya
jawab.
c.
Secara independen, peserta didik melakukan
kegiatan tertentu seperti, menyimak rekaman berupa model, melakukan
indentifikasi dan klasifikasi dari suatu bentuk interaksi/percakapan yang
nyata.
2.
Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan keterampilan
memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan
perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Keterampilan berbicara diawali
dengan adanya pemahaman minimal dari pembicara dalam membentuk sebuah kalimat.
Sebuah kalimat, betapapun kecilnya, memiliki struktur dasar yang saling
berkaitan satu sama lain sehingga mampu menyajikan sebuah makna. Strategi
pembelajaran berbicara merujuk pada prinsip stimulus dan respon.
Teknik dalam strategi pembelajaran
berbicara antara lain:
a.
terpimpin
meliputi frase dan kalimat, dialog, dan pembacaan puisi.
b.
Berbicara semi-terpimpin meliputi reproduksi
cerita, cerita berantai, menyusun kalimat dalam sebuah pembicaraan, melaporkan
isi bacaan secara lisan.
c.
Berbicara bebas meliputi diskusi, drama,
wawancara, berpidato, dan bermain peran.
3.
Strategi
Pembelajaran Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca memiliki peranan
penting dalam pengembangan pengetahuan dan sebagai alat komunikasi bagi
kehidupan manusia. Fakta di lapangan menunjukan bahwa masyarakat di negara maju
ditandai oleh berkembangnya suatu kebiasaan membaca yang tinggi. Membaca merupakan
suatu kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks. Strategi
pembelajaran membaca adalah dengan menggunakan teknik pemberian tugas membaca
teks selama waktu tertentu, kemudian mengajukan pertanyaan. Tes kemampuan
membaca antara lain menggunakan bentuk betul salah, melengkapi kalimat, pilihan
ganda, dan pembuatan ringkasan atau rangkuman. Selain itu, strategi lain untuk meningkatkan
keterampilan membaca yakni dengan membaca karya sastra.
4.
Strategi Pembelajaran Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis didasari oleh penguasaan
berbagai unsur kebahasaan maupun unsur diluar bahasa yang akan menjadi isi
dalam tulisan. Keduanya harus terjalin sehingga menghasilkan tulisan yang
runtun dan padu. Keterampilan menulis merupakan suatu usaha untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaan yang dilakukan secara tertulis.
Tes keterampilan menulis adalah dengan
membuat karangan, dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
a.
Kualitas dan ruang lingkup isi
b.
Organisasi dan penyajian isi
c.
Komposisi
d.
Kohesi dan Koherensi
e.
Gaya dan bentuk bahasa
f.
Tata bahasa, ejaan, tanda baca
g.
Kerapihan
tulisan dan kebersihan
Keterampilan menulis melibatkan unsur
linguistik dan ekstralinguistik serta memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menggunakan bahasa secara tepat dan memikirkan gagasan yang akan dikemukakan.
Terdapat berbagai pendapat tentang strategi pembelajaran sebagaimana
dikemukakan oleh para ahli pembelajaran (instructional technology), diantaranya
akan dipaparkan sebagai berikut :
1.
Kozma secara umum menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang
dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menunju tercapainya
tujuan pembelajaran tertentu.
2.
Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran
dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka
bahwa strategi pembelajaran yang dimaksud meliputi sifat lingkup danurutan
kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik.
3.
Dick dan Carey menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur
atau tahapan pembelajaran kegiatan belajar yang atau digunakan oleh guru dalam rangka
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka
strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan
belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan, materi atau paket program
yang akan disampaikan kepada peserta didik.
4.
Gropper mengatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus
dapat dipraktikkan.
Strategi pembelajaran di atas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa strategi pembelajaran yaitu suatu perencanaan yang berisi rangkaian
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan pesrta didik dalam upaya
mencapai tujuan tertentu.
Strategi pembelajaran Time Token merupakan salah satu contoh
kecil dari penerapan pembelajaran demokratis di sekolah. Proses pembelajaran
yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai subjek. Sepanjang
proses belajar, aktivitas siswa menjadi titik perhatian utama, dengan kata lain
mereka selalu dilibatkan secara aktif. Guru berperan mengajak siswa mencari
solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui
Adapun sintak dari strategi pembelajaran Time Token ini
adalah sebagai berikut :
1.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar
2.
Guru mengondisikan kelas untuk melaksanakan
kondisi klasikal
3.
Guru memberi tugas pada siswa untuk memahami
bacaan yang diberikan oleh guru mengenai materi pembelajaran
1.
Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan
waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa
2.
Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih
dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Satu kupon untuk satu
kesempatan berbicara. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya,
Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi Siswa yang masih
memegang kupon harus berbicara sampai kuponnya habis. Demikian seterusnya
hingga semua anak berbicara.
3.
Guru memberi sejumlah nilai berdasarkan waktu
yang digunakan tiap siswa dalam berbicara.
Kelebihan strategi Time Token antara lain :
1.
Mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan
partisipasi
2.
Menghindari dominasi siswa yang pandai berbicara
atau yang tidak berbicara sama sekali
3.
Membantu siswa untuk aktif dalam kegiatan
pembelajaran
4.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi
(aspek berbicara)
5.
Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat
6.
Menumbuhkan kebiasaan pada siswa untuk saling
mendengarkan, berbagi, memberikan masukan, dan memiliki sikap keterbukaan terhadap
kritik
7.
Mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat
orang lain
8.
Mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap
permasalahan yang dihadapi
9.
Dan tidak memerlukan banyak media pembelajaran
trategi pembelajaran menjadi faktor utama dalam meningkatkan
proses pembelajaran dan keterampilan bahasa. Strategi yang terencana memegang
peranan penting dalam proses pembelajaran, agar strategi tersebut tidak menjauh
dari sasaran yang ingin dicapai perlu pemahaman yang lebih baik dalam kegiatan
pembelajaran bahasa. Strategi yang berhubungan secara langsung antara pengajar
dan peserta didik sehingga menimbulkan stimulus dan respon sangat berperan penting.
Komentar
Posting Komentar